Serba-serbi BlackBerry Jakarta


pada ajang perhelatan ponsel sedunia MWC (mobile world congress) 2014 yang diadakan di barcelona, spanyol, blackberry telah meluncurkan versi blackberry 10 terbarunya dengan sandi "JAKARTA"

BlackBerry memang bukan pertama kali menggunakan nama kota atau ibukota untuk kode sandi ponselnya. BlackBerry London, BlackBerry Waterloo, dan kini BlackBerry Jakarta.


Diperkenalkan dengan sebutan
BlackBerry Z3, sesuai dugaan, perangkat anyar Blackberry ini mengusung desain full touch screen.

BlackBerry sempat mengumumkan akan ada enam seri BlackBerry 10 yang dihadirkan sejak awal kemunculannya di paruh pertama 2013. Namun nyatanya, cuma ada empat yang benar-benar hadir.

Sejak merilis Z10, BlackBerry hanya mengeluarkan Q10, Q5, dan Z30. Dari keempat produk ini, saat kali pertama diluncurkan, harganya memang tak ada yang bisa dibilang murah.

Z10 kali pertama diluncurkan dibanderol Rp 6,9 juta. Q10 dihargai Rp 7,5 juta, Q5 dilabeli Rp 4 juta, dan Z30 paling mahal dengan harga Rp 7,9 juta. Tak ada handset BB10 yang dibanderol Rp 3 juta ke bawah layaknya seri BlackBerry sebelumnya.

Masih mahalnya seri BlackBerry 10, ditambah minimnya aplikasi yang sedang tren, membuat penjualan BlackBerry anjlok. Tercatat dalam dua kuartal terakhir, BlackBerry berturut-turut mencatat kerugian USD 1 miliar dan USD 1,6 miliar.

John Chen yang melihat tren ini pun segera mengambil keputusan untuk merilis BlackBerry 10 versi murah. Tujuannya jelas, untuk menggebrak pasar sekaligus berupaya bangkit mengingat market share perusahaan tinggal 1% saja.

Bila BlackBerry Z10 dan Z30 diposisikan untuk mengincar pengguna kelas menengah hingga atas, maka BlackBerry Jakarta alias Z3 disiapkan untuk menggoda pengguna kelas menengah ke bawah. Pun begitu, secara tampilan Z3 memiliki desain yang tak kalah elegan dengan ‘kakak-kakaknya’.

Peluncuran ini juga sekaligus menepis dugaan sebelumnya yang mengatakan BlackBerry 'Jakarta' akan kembali menghadirkan trackpad layaknya perangkat BlackBerry tipe lawas. Atau bisa jadi BlackBerry sebenarnya juga menyiapkan perangkat BlackBerry 10 lainnya yang akan memiliki trackpad.

Nantinya BlackBerry Z3 akan diproduksi oeh produsen yang baru saja digandengnya, Foxconn. Disinyalir ponsel dengan OS BlackBerry 10 ini sudah akan memasuki pasar pada bulan April.


Sebelum mencuatnya kabar mengenai kehadiran BlackBerry Jakarta, vendor asal Kanada ini sudah memastikan akan mulai memproduksi handsetnya di Indonesia. Ini setelah mereka mengumumkan jalinan kerjasamanya dengan Foxconn. BlackBerry telah menandatangani kesepakatan dengan Foxconn, dimana salah satu isinya adalah tentang basis produksi ponsel BlackBerry yang akan dibuat di Indonesia dan Meksiko.

"Kemitraan ini menunjukkan komitmen jangka panjang BlackBerry terhadap pasar perangkat dan tekad kami untuk terus menjadi pemimpin dalam inovasi dan solusi mobile end-to-end yang aman," kata John Chen.

Di bawah kemitraan ini, Foxconn akan memproduksi produk-produk BlackBerry melalui fasilitas yang ada di Indonesia dan Meksiko. BlackBerry akan memiliki seluruh hak kekayaan intelektual serta jaminan kualitas produk perangkat, sama halnya dengan para produsen pihak ketiga saat ini. Bisa jadi, BlackBerry Jakarta adalah smartphone pertama keluaran BlackBerry yang akan menggunakan label 'made in Indonesia'. Kehadiran ponsel ini juga akan jadi kiprah awal Foxconn di Indonesia.

"BlackBerry ingin mengembangkan produk barunya di Indonesia, sementara kami juga membidik pasar yang baru di sana. Kita melihat sebuah ambisi, oleh karena itu kami berdiskusi," papar juru bicara Foxconn, Simon Hsing.


BlackBerry Jakarta yang telah melimpahkan proses produksi ponselnya kepada Foxconn, rencananya seperti dilansir Wall Street Journal, akan diluncurkan pada April mendatang.

Setelah BlackBerry Jakarta, produsen asal Kanada itu juga tengah menyiapkan dua seri baru yang diberi sandi Ontario dan Windermere. Kedua ponsel ini diharapkan bisa menebus kegagalan Z10.


Memang Jakarta bukan satu-satunya nama menggunakan Bahasa Indonesia yang digunakan BlackBerry untuk versi smartphone miliknya. Karena sebelumnya, manufaktur ini juga menyiapkan nama Kopi untuk versi handset terbarunya. Namun dengan adanya BlackBerry Jakarta ini, BlackBerry batal merilis ponsel Kopi dan Cafe. Kedua codename ponsel ini pun konon diambil dari orang Indonesia yang suka berkumpul sambil minum kopi. Tak jauh berbeda dengan Jakarta, BlackBerry Kopi juga dirancang untuk membidik segmen kelas bawah, yakni yang mengidamkan ponsel BlackBerry 10 dengan harga terjangkau. BlackBerry memutuskan untuk menghentikan pengembangan produk tersebut karena alasan penghematan.

"Perusahaan juga memutuskan untuk membatalkan rencana merilis dua ponsel baru untuk mengurangi risiko persediaan," tulis pernyataan BlackBerry dalam laporan keuangan kuartal ketiga mereka.


Foxconn juga angkat bicara soal kesepakatannya dengan vendor BlackBerry asal Kanada untuk memproduksi smartphone dengan kode sandi BlackBerry Jakarta di Indonesia.

Juru bicara Foxconn, Simon Hsing, menyebutkan perusahaannya akan membantu BlackBerry untuk mendesain perangkat keras dari ponsel tersebut selama lima tahun. Sedangkan BlackBerry sendiri akan tetap fokus pada pengembangan perangkat lunaknya.

"Kemitraan ini memberikan kami keuntungan bersama untuk mengembangkan pasar yang sudah ada maupun yang baru bersama-sama," jelasnya lebih lanjut, seperti dilansir Reuters.

Foxconn memang sudah lama berencana untuk berinvestasi di Indonesia. Foxconn dengan label dagang Hon Hai Precision Industry menargetkan bisa mencapai kesepakatan dengan otoritas lokal Indonesia pada Februari 2014.

Mereka juga berencana untuk melakukan joint venture dengan perusahaan lokal untuk melakukan pemasaran di Asia Tenggara, yaitu Erajaya Swasembada. Selagi menunggu fasilitas produksinya selesai dibangun di Indonesia, Foxconn akan memproduksi ponsel BlackBerry di pabriknya yang ada di China.


Menteri Perindustrian MS Hidayat juga memastikan Foxconn akan merealisasikan investasinya di Indonesia melalui produksi awal smartphone BlackBerry dengan kode sandi Jakarta.

"Foxconn membuat pernyataan resmi akan mulai masuk investasi ke Indonesia tahun 2014 dan akan juga memproduksi BlackBerry," ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Foxconn secara bertahap akan menanamkan modalnya di Indonesia dengan total USD 10 miliar selama lima tahun dengan menggandeng Erajaya sebagai mitra lokal, dan pemerintah pun telah menawarkan insentif pajak atas investasi Foxconn.

Namun Hidayat mengaku belum tahu persis, kerjasama Foxconn dengan BlackBerry belum jelas, apakah dalam bentuk kerjasama produksi antara kedua belah pihak. "Saya belum tahu persis apa itu merupakan kerjasama produksi atau terjadi akuisisi," katanya.

Sesuai dugaan sebelumnya, Blackberry 'Jakarta' ini mengusung desain full touch screen dengan bentang layar seluas 5 inch qHD. Sekilas Z3 mirip Z10, namun lebih besar dari Z30.

Berbicara soal 'organ dalam', kendati menyasar level bawah tak membuat BlackBerry Z3 dipersenjatai dengan jeroaan kacangan. Sebut saja chipset yang mengusung prosesor Snapdragon 400 dual core dengan dapur pacu 1.2GHz dan RAM 1.5 GB.

Soal memori, disediakan kapasitas sebesar 8 GB, namun tidak diketahui apakah disediakan slot memori tambahan. Demikian yang dikutip detikINETdari GSM Arena, Rabu (26/2/2014).

Fitur kamera pun terbilang lumayan. Di bagian belakang ada resolusi sebesar 5 megapixel, sedangkan sisi depan memang hanya 1.1 megapixel saja.

Sistem operasi yang digunakan juga dipastikan sudah dibenamkan dengan versi BlackBerry 10.2.1. Dengan OS tersebut, tentu saja BlackBerry 'Jakarta' akan lebih ramah dengan Android.

BlackBerry Jakarta akan mememulai debut penjualannya di Indonesia sekitar bulan April dengan harga di bawah USD 200 atau sekitar Rp 2,1 juta.

Spesifikasi BlackBerry Jakarta
  • Layar 5 inch qHD
  • Prosesor Snapdragon 400 dual core 1.2 Ghz
  • RAM 1.5 GB
  • Kamera belakang 5 megapixel, Kamera depan 1.1 megapixel
  • OS BlackBerry 10.2.1
  • Harga sekitar Rp 2,1 juta

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.